Jeritan
Hati Sang Vampire
Karya : EKA VEBRIANA
Senandung
di bawah sinar bulan merah membuat riak di danau yang tenang gadis berambut
merah menatap tajam ke hamparan lautan darah disekelilingnya, tubuhnya
menggigil dalam balutan warna merah darah entah apa yang barusan terjadi ia tak
ingat hanya suara senandung dari pepohonan yang terdengar, lalu suara
sirineipun berbunyi ‘tulit’ ‘tulit’ dan puluhan polisipun datang “Nona anda
harus ikut kami.”kata salah seorang polisi yang datang padaku, aku tak menjawab dan hanya mengikuti arah polisi itu ke mobil
sedangkan polisi-polisi yang lain membawa mayat-mayat itu dan membersihkan
lokasi kejadian.
Beberapa
hari berlalu, tepat setelah peristiwa itu aku ditempatkan di rumah rehabilitasi
khusus “Hei lihat gadis itu padahal baru 13 tahun tapi dia sudah menjadi
pembunuh berdarah dingin, dan kabarnya dia telah membunuh puluhan keluarga di
beberapa daerah, dia sangat berbahaya namun kenapa selama ini dia tidak pernah
mau mengucapkan sepatah katapun ya ?”kata seorang perawat yang sedang istirahat
makan siang bersama beberapa perawat lain di taman. Selama ini aku tak tau apa
saja yang telah aku lakukan kenapa mereka semua takut padaku, kenapa mereka
semua menyebutku seorang pembunuh ,apa kesalahanku, itu semua adalah rentetan
pertanyaan yang terus terngiang dikepalaku. “Aku merasa terkurung disini, aku
ingin bebas, mereka.. mereka semua tidak pantas hidup.”gumamku sendiri
“Aaarrghh…apa ini rasanya badanku panas!PANASS!PANAAS!”jeritku tiba-tiba
perawat-perawat itupun terkejut, “Kenapa ini rasanya panas”batinku hatiku terus
menjerit sampai akhirnya aku kehilangan kesadaran dan ‘wuusshhh’ dalam sekejap
semuanya telah rata dengan tanah dan semua perawat itu kini telah “MATI”ucapku
dan sekali lagi badanku mulai menggigil dalam balutan warna merah “Kenapa.
Kenapa, kenapa selalu seperti ini apa yang telah kuperbuat!”jeritku tak
henti-henti terus kupukuli kepalaku kujambaki rambutku aku bingung kenapa aku
tak bisa mengingat apa yang baru saja terjadi dan kenapa hal seperti ini bisa terjadi
kepadaku. Lalu datang seseorang menepuk pundakku akupun berbalik dan iapun
memelukku dengan lembut, entah kenapa aku merasa nyaman dipelukannya “Ini
seperti déjà vu, kenapa rasanya aku pernah seperti ini sebelumnya” batinku.
Lalu akupun teringat peristiwa yang merubah
hidupku tepatnya 7 tahun yang lalu, Saat itu aku masih berumur 6 tahun di dalam
lebatnya salju keluargaku telah dibantai habis oleh puluhan vampire tak sadar
telah ada bekas gigitan di leherku dan dalam sekejap vampire- vampire itu telah
musnah oleh kekuatanku dan salju putih yang turun menjadi berwarna, warna
terindah yang pernah ada, warna yang tak pernah bisa dilupakan yaitu warna
merah darah, lalu tubuhku menggigil dan datang seorang pria memelukku dengan
kehangatannya dan setelah itu aku tak mengingat apapun kemudian aku diasuh oleh
orang tua angkatku. “Kau, kau jadi kau pria yang waktu itu!”ujarku terkejut
setelah mengingat semuanya “Tenanglah Viola! aku ada disini, sekarang kau aman,
beristirahatlah.”ucapnya lembut kepadaku “Ta-ta-pi..aku..”kataku terbata lalu
aku tertidur. “Ahh dimana aku?”ucapku bingung, aku baru saja bangun dan telah
berada di tempat yang tidak kukenal aku berusaha berjalan menuju pintu tetapi
tiba-tiba saja pintu terbuka “Eh kau sudah bangun!”katanya padaku lalu
membawaku kembali ke tempat tidur “Sudah kubilangkan kau harus beristirahat.”katanya
kemudian “Ta-tapi kau ini siapa? Kau juga yang waktu itukan?”tanyaku padanya
“Ya aku yang selalu datang padamu setiap kau membutuhkan bantuanku, perkenalkan
namaku Erik.”jawabnya “Erik? nama yang indah, terima kasih ya untuk selama
ini.”kataku kemudian.
Hari-hari
berikutnya kujalani seperti biasa namun kali ini aku tinggal di rumahnya Erik
di daerah terpencil, hal ini dilakukan agar aku tidak bisa menyakiti siapapun
lagi. Lagipula sekarang aku telah ingat siapa diriku yang sebenarnya dan Erik
juga selalu mengajariku agar bisa mengendalikan kekuatan vampire yang kumiliki.
“Hei Viola, apa yang kau lihat?”Tanya Erik dari belakang, aku tak menjawab
kuhanya terus memperhatikan apa yang kulihat saat ini, terpampang jelas di iris
violetku seekor kupu-kupu yang terjerat di jaring laba-laba sedangkan sayapnya
telah terluka oleh duri mawar namun walau sudah begitu kupu-kupu itu masih saja
mencoba melarikan diri “Hei Viola, apa kau tidak mau membantu kupu-kupu
itu?”ujar Erik padaku lalu ia pergi, aku terus terdiam dan ketika laba-laba itu
semakin dekat kupu-kupu itu terus menggetarkan sayapnya yang telah terluka
parah, semakin kuat, semakin kuat, terus semakin kuat, berulangkali ia
melakukannya sampai akhirnya jaring itu terlepas oleh kegigihannya dan iapun
jatuh ke tanah berusaha untuk terbang namun mau bagaimana lagi sayapnya kini
sudah benar-benar hancur dan diapun mati bahkan sampai detik terakhirnya ia
terus berusaha lepas dari jaring itu, Bagiku jaring itu seperti takdir
kehidupan yang menjeratku jaring penderitaan yang terus memojokkanku sampai aku
terjatuh ke lubang keputusasaan “Apa aku juga bisa lepas dari jaring itu
seperti kupu-kupu ini?”pikirku sejenak “Dan pada akhirnya nanti meski kau
berhasil kau pasti juga akan berakhir seperti kupu-kupu itu!”kata seorang
wanita yang datang entah darimana “Siapa kau?”tanyaku “Hai Viola, ini adalah
pertemuan kita yang ke dua kalinya.”katanya “Sebenarnya kau ini siapa? Aku sama
sekali tidak mengenalmu!”ucapku “Viola teruslah berusaha, balaskan dendammu itu
dan pada akhirnya nanti akan kusaksikan akhir hidupmu.”ujar wanita itu kembali
lalu ia pergi “Hei kau mau kemana? Kenapa kau terburu-buru sekali, mampirlah
terlebih dahulu!”kata Erik yang tiba-tiba saja datang dari dalam rumah “Ah maaf
saja aku masih ada urusan jadi aku harus segera pergi lagipula meski disini
banyak mawar tapi bau disini sangat BUSUK.”ucap wanita itu sambil melirik tajam
kearah Erik sedangkan Erik hanya tersenyum mendengar perkataan itu, lalu wanita
itu pergi “Viola cepat masuk sudah larut
malam.”kata Erik padaku lalu aku mengikutinya “Erik apa kau mengenal wanita
itu?”tanyaku ketika didalam “Dia tidak penting, kau tidak perlu terlalu
memikirkannya sekarang kau harus beristirahat.”katanya lembut lalu aku tertidur
dan kembali ku ingat perkataannya barusan ‘Viola teruslah berusaha, balaskan
dendammu itu dan pada akhirnya nanti akan kusaksikan akhir hidupmu.’ “Apa
maksudnya ya? balaskan dendam?”pikirku akupun merasa seperti kupu=kupu yang
terjerat oleh jarrng laba-laba itu, sayap violetku telah hancur oleh ribuan
mawar berduri dan teringat kembali aku dengan masa laluku yang penuh akan darah
orang-orang yang aku sayangi semuanya telah tiada tertinggal aku seorang diri
menanggung semua penderitaan itu sendiri di pundakku ini, aku terus berlari
sampai ke ujung mimpi namun apa yang terjadi hanya kekosongan yang ada.
Keesokannya
kubuka pintu kamarku tertinggal secarik kertas kecil dari Erik tertuliskan
“Viola aku akan pergi selama beberapa hari, ada pertemuan keluarga besar
vampire dan aku harus menghadirinya sebagai wakil dari vampire keluarga Wilson,
Sebaiknya kau istirahat saja di rumah, sampai jumpa!” “Jadi erik
pergi.”gumamku. Akupun pergi ketaman depan rumah kutemukan setangkai mawar
putih dan sepucuk surat dibawahnya yang ditunjukkan kepadaku lalu akupun
membacanya mataku terbelalak kaget membaca isi surat ini “Apa! wanita ini dia
benar-benar tau segalanya aku harus segera menemuinya .”ujarku cepat setelah
membaca surat ini lalu akupun bersiap dan berangkat saat itu pula wanita itu
datang “Hai Viola kita bertemu lagi!”ujarnya padaku dengan ramah “Kau! Siapa
kau? Kenapa kau bisa tau segalanya? cepat jelaskan padaku siapa orang yang
telah membunuh keluargaku saat itu!”kataku tanpa henti “Saat ini juga akan ku
balaskan dendamku pada orang itu.”ujarku kemudian “Jika kau mau tau ikutlah
denganku!”kata wanita itu “Baiklah.”jawabku “Dan perkenalkan namaku Lady
Maria.”ucapnya kemudian lalu kamipun berangkat dengan membawa surat undangan
pesta.
Terbuka
pintu besar istana vampire terdengar lembut alunan melodi dari dalam pesta
semua vampire turut memakai topeng, aku dan Lady Maria telah masuk ke dalam
pesta dengan balutan gaun putih lembut dan setangkai mawar putih tak lupa
kupakai topeng putih berdesain elegant “Hadirin sekalian mari kita sambut
bangsawan Erik Wilson.”kata seorang pria selaku panitia pesta, jantungku serasa
berhenti ketika mengetahui Erik yang ternyata seorang bangsawan vampire, orang
yang paling dihormati oleh semua vampire lalu Lady Maria membawaku ke tempat
yang lebih sepi dan iapun berkata,”Sekarang kau tau siapa dia sebenarnya!”
akupun mengangguk mengerti “Asal kau tau, sebenarnya yang membunuh keluargamu
saat itu ialah…”ucap Lady Maria kemudian dan akupun memotongnya “TIDAK! TIDAK
MUNGKIN! Itu dia.”bantahku cepat karena aku mungkin tau siapa pelaku sebenarnya
“Benar sekali pelakunya ialah, ERIK.”kata Lady Maria, akupun terduduk lemas di
lantai rasanya aku ingin mati detik ini juga lalu Lady Maria pergi meninggalkan
aku. Setelah itu kembali ku ingat segalanya kasih sayang yang Erik berikan
padaku ketika semuanya hilang dari hidupku ternyata itu hanyalah kebohongan
belaka “Sebenarnya apa yang ia inginkan dariku?”pikirku bingung lalu akupun
bangkit berdiri kuputuskan untuk bertanya langsung kepadanya.
Pesta
dansapun dimulai alunan biola, harpha, dan piano memenuhi ruangan pesta. Semua
pasangan mulai berdansa mengikuti melodi yang ada dan saat aku memasuki ruangan
tak kusangka Erik datang padaku ia berlutut dan mengulurkan tangannya tanda
mengajakku berdansa tak kusia-siakan kesempatan ini akupun meraih tangannya
semua orangpun memberikan jalan kamipun berdansa dikelilingi pasangan yang lain
“Sudah kubilangkan kau harus beristirahat di rumah!”katanya tiba-tiba, “Jadi
kau tau siapa aku.”kataku “Tentu saja aku tau, siapa yang tidak mengenali gadis
secantik dirimu.”ucapnya kemudian “Dan
sebenarnya untuk apa kau datang kesini?”tanya Erik padaku “Aku ingin bertanya
sesuatu kepadamu!”kataku tegas “tanyakan saja.”jawabnya tenang “Erik, 7 tahun
yang lalu apa kau yang membunuh seluruh keluargaku lalu kau menjadikanku
vampire?”tanyaku tegas padanya lalu dansa kamipun terhenti begitu juga musiknya
beserta pasangan-pasangan yang lain, setelah itu Erikpun berkata,”Baiklah akan
kujelaskan kejadian yang sebenarnya, Saat itu sedang terjadi pertempuran sengit
antar vampire dan pemburu vampire , aku yang sebagai bangsawan vampire
bertanggung jawab untuk membuat vampire-vampire baru dan yang memerintahkan
untuk membunuh keluargamu itu aku karena mereka adalah pemburu vampire , lalu
ketika kau masih tidur akulah yang membuatmu jadi vampire namun saat itu kau
tidak bisa mengendalikan kekuatanmu dan kau justru menghabisi semua vampire
bawahanku dan saat itu pula aku menenangkanmu dan mulai mencintaimu, Sekarang
kau boleh membalaskan dendammu kepadaku.” Belum sempat kuselesaikan rasa
terkejutku Erik membawaku keluar lalu ia memberikan sebuah pedang anti vampire
yang diambilnnya dari keluargaku dan menyuruhku membunuhnnya, semua hadirin
pesta turut keluar dan mereka sangat terkejut atas perilaku Erik saat ini
terkecuali Lady Maria yang telah memperhitungkan bahwa suatu saat kejadian
seperti ini pasti akan terjadi, di dalam Lady Maria tersenyum dan meneruskan
meminum minumannya “Sekarang apa yang akan kau lakukan Viola.”kata Lady Maria
yang tau kejadian di luar, kembali keluar aku dan Erik saling berhadapan
diikuti derasnya salju yang turun lalu Erik berlari ke arahku dan membuat dirinya
sendiri tertusuk oleh pedang milikku
tepat di jantungnya yang membuatnya mati seketika, cipratan darah yang mengalir
kemana-mana menodai gaun dan topengku terdengar samar ia berkata,”Maaf, aku
mencintaimu.” Dan tubuhnyapun ambruk seketika terjatuh di tumpukan salju yang
dingin bak gaunku yang ternodai warna merah salju inipun sama. Aku sudah tak
mampu berkata apapun semua vampire sangat marah atas kejadian ini mereka menuju
kearahku dan berniat membunuhku aku sudah tak mampu berdiri saat ini aku telah
sadar perasaanku yang sebenarnya pada Erik lebih baik langit menikamku dan
tanah menelanku daripada aku harus mengalami kejadian seperti ini, kemudian aku
berusaha dengan sekuat tenaga menarik pedangku dari Erik dan ‘Sruut’ tertancap
sudah sebuah pedang tajam tepat di jantungku semuapun berhenti dan tak kuasa
melihat kejadian ini “Erik kita bisa mati bersama sekarang, Cinta kita akan
abadi selamanya di Neraka tempat kita memulai dendam ini. Aku senang bisa
mengenalmu.”kataku lalu akupun mati menjadi debu bersama Erik. Langit mendung
disertai derasnya salju beserta topeng, gaun, dan sebuah pedang yang ternoda
oleh warna merah darah menjadi saksi dari kematian kami “Inilah takdir dari
cinta antara vampire dan manusia yang tidak akan pernah bisa bersatu. Ingatlah
ini semuanya!”ucap Lady Maria yang tiba-tiba saja keluar “Kau Lady Maria, salah
satu vampire legendaris yang mengakhiri perang antara manusia dan vampire
terdahulu.”kata seorang tamu yang mengenal siapa Lady Maria sebenarnya “Padahal
kami kira kau vampire egois yang tidak mengizinkan adanya cinta antara manusia
dan vampire ternyata kau hanya tidak ingin hal seperti ini terjadi.”kata
vampire lain kemudian “Begitulah karena dulu aku juga memiliki kekasih seorang
manusia dan ia akhirnya meninggal karena kesalahanku.”kata Lady Maria “Viola
asal kau tau dendam hanya akan membawa malapetaka untuk kita semua, sekarang
api dendammu itu pasti sudah mencair oleh perasaan cinta dari Erik, Asal kau
tau Erik sangat menyesal ketika harus menjadikanmu seorang vampire. Sekarang
cinta kalian akan abadi selamanya kuucapkan selamat tinggal untuk yang terakhir
kalinya.”lanjutnya lagi lalu meletakkan setangkai mawar putih di atas salju
yang ternodai darah kami. Pestapun berakhir semua berduka cita atas peristiwa
yang telah terjadi.
Beberapa
tahun kemudian satu persatu vampire telah mati setelah kehilangan pemimpin
mereka yaitu Erik dan Lady Maria juga telah mencapai batas kehidupannya tepat
ke 500 tahun ia mati, berangsur-angsur dendam antara manusia dan vampire telah
lenyap dimakan waktu sekarang semua manusia bisa hidup tenang dan damai begitu
juga para vampire mereka telah damai di alam mereka sendiri. Sedangkan aku dan
Erik telah terlahir kembali sebagai manusia dan kami menjadi pasangan yang
berbahagia dan menunggu maut kembali memisahkan kami walau begitu cinta kami akan
abadi selamanya, dua hal yang telah kupelajari sampai saat ini ialah ‘Sesuatu
yang hilang tidak akan pernah bisa kembali’ dan ‘Dendam hanya akan mendatangkan
malapetaka’. Selesai.
“Diikuti Sang Fajar
kehidupan baru akan dimulai penuh akan sesuatu yang tak terduga kita
sebagai manusia hanya bisa berusaha sekuat tenaga dan berserah diri kepada
Sang Pencipta”
|